Translate

Sabtu, 28 November 2020

Ayam Dilarang Makan Sampah


"Ayam Dilarang Makan Sampah." Judul tulisan itu memang kontradiksi dengan obyek bahasan ini. Mestinya, judul tulisan, antara lain: Meracik Pakan Berbasis Makanan Sisa.

Bahan :
1.  Nasi, sayur dan ubi dari sisa makanan
2. Dedak padi 5 kg atau 10 kg
3. Air cucian beras 2 liter
4. Gula pasir 1 genggam
5. Tepung ikan atau ampas ikan teri kering


Peralatan :
1. Panci masak, tinggi 15 cm, diameter 30 cm
2. Terpal
3.  Ember
4. Gayung air
5. Drum plastik atau kantong plastik

Meracik Pakan :
. Rebus nasi, sayur dan ubi menjadi bubur
. Bentangkan terpal
. Tuang dedak di terpal
. Tuangkan bubur panas pada dedak
. Taburkan tepung ikan secukupnya
. Larutkan gula di air beras dan siram merata
. Aduk campuran bahan secara merata
. Masukan bahan ke drum atau kantong plastik       untuk  vacum

---------------------------------

Seperti diketahui, model olah pakan tersebut adalah pemanfaatan sisa makanan dicampur bahan dasar pakan seperti dedak, dikerjakan secara manual, dan divacum. 

Belakangan ini, sisa makanan dipopulerkan sebagai sampah organik. Sampah organik itu dijadikan bahan baku pakan ternak  dan juga pupuk tanaman.

Model ini cukup simpel dan cocok bagi  peternak dadakan yang fokus beternak unggas berskala kecil karena lahan terbatas, namun tetap mengedepankan opsi efektif dan efisien, ekonomis dan higenis serta ramah lingkungan, sementara ayam atau unggas relatif sehat.

Komposisi bahan yang digunakan, khususnya bubur nasi dan sisa makanan berguna untuk perekat dedak dan tepung ikan atau serbuk ikan asin dan bahan lain. Pakan dengan komposisi seperti ini tergolong murah, jika dibandingkan  pakan produksi pabrik seperti yang dijual di toko pakan unggas. 

Dianjurkan tidak menggunakan minyak sisa goreng makanan sebagai campuran pakan  karena lemak minyak akan menempel pada bulu ayam sehingga ayam nampak tidak sehat, dan mati. Margarin juga termasuk jenis makanan yang tidak cocok dicampur ke pakan jenis ini.

Catatan penting yang perlu diperhatikan adalah jenis bahan seperti bubur, dedak, air cucian beras, dan gula harus ada. Jika  aroma pakan tidak harum berarti pemakaian gula sangat irit. Jika tidak punya air cucian beras, sebagai ganti, rendam beras setengah liter pada air dan campurkan ke pakan.

Namun, jika ingin mendapat aroma  buah pada pakan, seperti wangi nanas, misalnya, blender buah nanas  dan aduk bersama bahan pakan dimaksud. Model olahan pakan seperti ini, ada yang menyebut pakan fermentasi

Selesai meracik pakan, masukan ke drum plastik kedap udara. Pakan ini juga bisa dimasukan dalam kantong plastik dan diikat sehingga kedap udara. Jika tempat penyimpan tidak bocor, pakan dapat bertahan minimal enam bulan atau lebih. Pakan  bisa digunakan jika telah divacum  minimal 24 jam.

Aroma khas pakan ini tergolong ramah lingkungan, begitulah sensasi yang anda rasakan. Hal menarik dari produk daur ulang ini,  selain menjadi pakan unggas,   bisa digunakan untuk pupuk tanaman.

Jika anda tidak berminat menjadikan produk ini sebagai pakan unggas, anda bisa gunakan untuk pupuk tanaman, seperti tanaman hias di rumah atau juga tanaman pertanian. Caranya,  satu genggam  pakan dimaksud ke air 10 liter, dan siram tanaman tersebut. Go green dalam pencitraannya kian nampak ketika pupuk ini diaplikasikan ke tanaman. 

Walau demikian, komposisi  pakan bisa dikombinasi dengan pecahan biji jagung dan kacang-kacangan, kemudian divacum. Ampas tahu dan kelapa boleh digunakan  untuk campuran pakan agar variatif.

Sisi lain kegunaan pakan ini adalah dapat dimanfaatkan sebagai bahan  pengusir serangga, khususnya lalat di area  kandang dan sekitarnya. Caranya adalah campurkan satu atau dua genggam pakan di ember berisi 10 liter air dan disiram ke area kandang. Ayam yang mengonsumsi pakan ini, menghasilkan feses yang tidak disenangi lalat.

Timbul pertanyaan, apakah pakan ini dapat dikonsumsi  ayam dewasa dan anak ayam? Jawabannya,  semua ayam boleh diberi pakan ini,  apalagi ayam lapar.  Namun, ayam usia satu hingga 14 hari, pakan diracik khusus dengan perbanyak bubur nasi sejumlah dua atau tiga panci. 

Perlu diketahui bahwa untuk mendapat hasil sesuai komposisi racik pakan tersebut di atas, penulis butuh waktu uji coba racik pakan lebih dari dua tahun. Hal ini berarti peluang gagalnya cukup sering terjadi. Padahal, yang ingin dicapai adalah membuat pakan murah berkualitas seperti komposisi tersebut di atas. 

Kegagalan uji coba pakan dapat diketahui dari respon ayam terhadap pakan kurang reaktif. Pakan tidak termakan semua, sisa makanan menjamur dan membusuk di tempat makan ayam.


Meracik Tepung Sayur

Meracik Tepung Sayur secara manual, bukanlah hal yang rumit. Tepung ini digunakan sebagai bahan campuran pakan, seperti pecahan biji jagung dan kacang-kacangan. 

Cara membuat tepung sayur itu, pertama, iris sayur dengan ketebalan satu cm, kemudian dicampur dengan dedak secukupnya. 

Kedua, larutkan satu genggam gula pasir pada air beras dua liter dan campurkan ke  dedak dan sayur. 

Ketiga, campuran bahan ini ditutup terpal, namun tiga hari kemudian bahan divacum dalam drum untuk membunuh belatung yang akan muncul di bahan tersebut. Satu jam kemudian, bahan dikeluarkan dari drum dan ditutup terpal lagi selama dua hari. 

Pada tahap ini, bahan dapat digunakan untuk campuran pakan ayam. Jika belum digunakan untuk campuran pakan, tepung sayur itu divacum agar  tetap awet dan steril. 

Sayur dimaksud adalah sampah sayuran atau sayur yang tidak bisa dimakan. Tidak disebutkan berapa banyak sayur dan dedak yang dibutuhkan sebab anda juga mampu berkreasi membuat formula terbaik sesuai kondisi anda.


Mengobati  Infeksi Ayam

Pada tahun 2020 ini,  beberapa bulan yang lalu, diketahui ayam di kandang sakit. Jumlah ayam sakit ini belasan ekor, baik jantan maupun betina. Sebagai peternak kelas teri, karena hanya mampu pelihara puluhan ekor, keadaan ini cukup merepotkan.

Padahal, desain kandang tergolong baik. Ventilasi udara dan pencahayaan cukup baik. Penerangan lampu dinilai maksimal, lingkungan kandang bebas hama, bahkan lalat saja enggan menghinggapi kandang. 

Makanan dan air cukup baik, sanitasi kandang relatif bersih. Lantai kandang terbuat dari bambu dan kawat. Desain kandang bertingkat. Kandang tergolong aman dari serangan predator.

Penyakit dimaksud, yakni telapak kaki ayam bengkak, kulit kaki  ayam kapalan dan retak kemerahan, ketika dicubit sulit terkelupas. Pada mulut ayam nampak daging tumbuh, sedangkan mata ayam juga membengkak karena terdapat gumpalan daging menutup bola mata ayam.

Ayam yang mengalami pembengkakan pada mata selalu menjerit sepanjang hari. Mata ayam berdarah karena dicakar sendiri. Kondisi demikian perlu ditanggulangi, diobati. 

Cara mengobati : 

Rebus daun Ketapang secukupnya sesuai kebutuhan pengobatan. Rebus air benar-benar mendidih. Daun rebusan itu minimal 10 lembar. Gunakan 5 liter air dengan  PH normal, seperti air mineral, atau air hujan. Jangan menggunakan air tanah untuk rebus daun itu karena air hasil  rebusan nampak kotor, daun hancur.

Tuangkan air ke dalan ember dan biarkan hingga air jadi hangat lalu mandikan ayam sakit itu. Pada bagian yang terluka digosok secara lembut. Rendam telapak kaki ayam yang bengkak itu agak lama. Air rebusan itu juga harus diberi minum ayam tersebut.

Lakukan hal serupa setiap hari atau dua hari sekali diobati. Pada pengobatan yang ketiga kali, akan nampak perubahan signifikan, dan ayam bakal sembuh.

Seperti diketahui, pilihan untuk menggunakan daun Ketapang,  bukan suatu tindakan kebetulan saja. Pilihan ini didasari kajian hasil riset dari beberapa universitas top level di Indonesia terkait kandungan obat yang ada pada daun Ketapang, seperti antibiotik, antiseptik, antitoksin dan sejenisnya. Merebus daun Ketapang adalah inisiatif penulis.

Kendati begitu, Ayam Dilarang Makan Sampah, seperti  judul tulisan tersebut di atas merupakan sinyal positif bagi peternak untuk tidak membiarkan ayam makan sampah karena sampah mengandung bakteri yang bisa menimbulkan infeksi yang menyebabkan ayam mati.

Sayangnya, bakteri yang menyebabkan ayam mati, nyatanya bukan hanya karena ayam makan sampah saja, akan tetapi ayam yang  dipelihara dalam kandang juga bisa mati akibat bakteri itu.

Berdasarkan riset Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh terkait Staphylococus Aureus, dalam Jurnal Medika Veterineria, oleh Erdi Rachmat dkk, menyatakan, salah satu bakteri yang menyebabkan infeksi akut pada beberapa jenis unggas adalah bakteri Staphylococus Aureus (S aureus) yang patogen.

Infeksi akibat bakteri itu bisa disebut bumble foot (pembengkakan pada kaki). Secara normal  bakteri ini terdapat di udara, di kulit, selaput lendir hewan atau manusia. S aureus dapat menyebar pada lingkungan yang mendukung perkembangan dan hidup secara alami. 

Penularan bumble foot terjadi akibat ayam terkena luka pada telapak kaki dan akhirnya terinfeksi  akibat adanya S aureus pada lingkungan yang kotor.

Bengkak sendi disebabkan infeksi S aureus juga  terjadi melalui kulit yang robek atau terluka pada telapak kaki disebabkan kandang kawat atau bambu yang tajam sehingga peradangan sendi terjadi pada telapak kaki.

Bumble foot ada tiga tahap yang diawali luka pada dampal kaki ayam ditandai kemerahan yang timbul dalam beberapa waktu. Dampak selanjutnya, timbul kemerahan pada kaki ayam semakin meluas sehingga kaki ayam jadi tak stabil dan selanjutnya timbul bumble foot yang makin membesar mengakibatkan ayam lumpuh dan jika tidak ditangani dari awal mengakibatkan kematian.

Dikatakan, terjadi peningkatan infeksi karena peternak kurang memahami management pemeliharaan ayam yang benar dan sehat. Infeksi S aureus yang menyebabkan bumble foot akan meningkat apabila peternak menggunakan lantai yang padat, keras dan lembab. Lantai kandang terbuat dari kawat atau bambu juga akan mengakibatkan bumble foot.

Situasi dalam kandang dan sekitarnya juga mempengaruhi tingkat infeksi, termasuk sanitasi buruk. Banyak infeksi dari S aureus yang terjadi akibat aportunistik (infeksi sekunder), bisa juga terjadi akibat trauma, imunosupresi, kondisi alergi, parasit, Infeksi jamur dan gangguan metabolisme lainnya. (Larikata)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar