Translate

Jumat, 18 Desember 2020

Meracik Tepung Kasar Dari Batang Pisang



Transkrip Video :
Meracik Tepung Kasar Dari Batang Pisang untuk Pakan Ayam & Pupuk 
___________________

Selamat sore, rekan-rekan dimana pun anda berada, sore hari ini cuaca di daerah kami agak mendung, namun  tidak menyurutkan semangat kita untuk berkarya.

Kali ini, saya ingin berbagi cerita, cerita tentang cara memanfaatkan limbah pertanian, seperti batang pisang untuk dijadikan tepung, tepung batang pisang, walaupun agak kasar tapi bisa digunakan untuk campuran bahan pakan atau bahan-bahan pupuk.

Seperti yang ada di depan saya ini, inilah gambarnya, batang pisang yang sudah berubah menjadi tepung.

Ini, butuh waktu sekitar dua minggu, dia akan menjadi tepung, dikerjakan secara manual.

Batang pisang yang kita gunakan ini, batang pisang yang sudah tua, yang sudah diambil buahnya.

Jadi, seperti ini batangnya. Lalu, dari situ batang ini diiris menggunakan pisau dengan ketebalan maksimal tiga milimeter.

Cara memotongnya seperti ini. Ini, sudah ada di depan saya ini. Setelah dipotong, ini volumenya sedikit, untuk bahan contohnya saja, peragaan, jadi gampang mendemonstrasikannya. 
Setelah dipotong, kita mencampur dengan dedak. Dedak ini, anda boleh menggunakan berapa saja, berapa genggam pun tidak masalah, sesuai dengan kemauan anda. 
Setelah itu, diremas dan dibalik-balik sampai merata, kemudian ditaburi gula, gula sedikit saja. Karena ini sedikit, jadi satu sendok sudah cukup. Juga, kita tambahkan beras. Ini fungsinya biar aromanya cukup wangi. Setelah itu, kita masukan ke bak. 
Nah, ini, seperti ini. Kita bisa sambil meremasnya karena memang kita melakukan secara manual. Kemudian, kita tutup, biarkan sampai tiga empat hari, nanti kita bolak-balik lagi. 
Apabila kita merasa untuk perlu menambah dedak atau juga gula, tidak masalah biar aromanya tetap terjaga bagus. Nah, ini, kita butuh waktu sampai dua minggu.

Ketika dua minggu, hasilnya seperti ini. Dari sini, anda gunakan untuk menjadi bahan campuran, campuran pakan.

Sekarang, saya ingin memperagakannya. Di depan saya ini sudah ada bahannya, dedak, dedak sekitar sembilan mangkok. Kemudian, juga, nanti saya campurkan sama beras. 
Ini, ada bubur, bubur nasi sisa yang saya rebus, sekitar lima mangkok.  Mangkoknya seperti ini. Kemudian, saya campuran lagi dengan ampas
ikan. Ampas ikan ini dua ribu sekilo, saya beli di pasar, lalu gula segenggam atau setengah, tidak apa-apa.

Kemudian, beras lagi. Bisa dicampur dengan gilingan jagung yang halus, beberapa pun anda mau tidak masalah. Atau juga gilingan jagung kasar. 
Anda boleh mencampurnya, bebas berimprovisasi, ukurannya tergantung anda. Kemudian, bisa juga bulak-balik. Bahkan, kalau anda juga punya bahan-bahan sisa, yang tidak 
bisa dikonsumsi lagi, seperti mie instan boleh mencampurnya. 
Nah, begini cara kerjanya. Setelah itu, anda boleh mencampur dengan tepung kasar ini. Anda mau mencampur tepung kasar ini, nanti anda sendiri  yang merasakan lebih cocok itu, lakukan saja. Saya tidak menentukan berapa banyaknya.

Nah, perlu saya tambahkan juga bahwa kenapa kita membuat ransum ayam ini,  ransum ayam itu harus terdiri dari beberapa bahan, bukan satu macam, karena tiap bahan yang kita gunakan, baik kacang-kacangan, jagung, kedelai atau bungkil kelapa, tepung batang pisang ini, itu, masing-masing bahan itu punya kelemahan. 
Dengan dicampur bahan-bahan ini, dia saling melengkapi. Jadi, kira-kira unsur-unsur yang dibutuhkan untuk makanan itu, seperti karbohidrat, protein, lemak bahkan vitaminnya itu sudah bisa menyatu.

Nah, itupun juga, walau semua bisa terwakili, bukan berarti ayam kita nanti bisa luar biasa besarnya, bisa cepat besar atau apa ya karena banyak faktor yang membuat kita bisa melihat ayam kita itu cepat besar atau lambat.

Bisa jadi sistem pencernaan ayam kurang bagus juga mempengaruhi tingkat pertumbuhan ayam karena semua bahan-bahan ini tidak bisa dicerna seratus persen oleh ayam karena begitulah keterbatasannya.

Makanya, tidak semua ayam itu cepat besar, mungkin juga faktor bibit. Bibit yang kurang bagus juga membuat pertumbuhan pertumbuhan ayam itu lambat. Atau juga penggunaan kandang yang kurang memenuhi
persyaratan yang layak. 
Jadi,  sebelum saya membuat pakan ini, saya sempat membaca karya tulis dari seorang  profesor.
Profesor Dr Ir GDE  Bidura MS, pengajar pada program studi peternakan Universitas Udayana, ini,  buku ini merupakan bahan ajar yang diterbitkan pada tahun 2015. 
Di situ, dia banyak bercerita tentang bahan-bahan organik yang bisa kita gunakan untuk menjadi bahan makanan, kemudian kita fermentasi. 

Jadi, bisa kita fermentasi tadi, kita vacum. Ya, kalau kita vacum dia, satu kali dua puluh empat jam atau minimal tiga kali dua puluh empat jam, boleh kita gunakan langsung. 
Dan, kalau kita tidak ingin menggunakannya 
sebagai makanan ayam, kita bisa gunakan sebagai pupuk. Nah, inilah dia, seperti contoh ini, saya ambil, kalau menggunakan buat pupuk, kemudian dicampur, diaduk pada air sepuluh liter, baru kita siram ke tanaman kita.
Jadi, perlu saya tambahkan juga, keunggulan lain dari pakan yang saya bikin ini, kalau dijadikan pupuk tanaman, maka sudah pasti tanaman itu akan menjadi subur, segar, dan di tanah-tanah  sekitar tanaman itu, di pot sekalipun, akan muncul banyak cacing tanah. 
Tanah menjadi subur, tanah yang keras sekalipun bisa menjadi butiran-butiran, seperti butiran beras. Dan, kalau anda mau berternak cacing, bahan ini bisa digunakan untuk makanan cacing. 
Atau beternak cacing di bawah, pada tanah yang ada tanamannya pun, setelah anda panen sayur-sayuran anda, misalnya, anda bisa kumpul cacing-cacing dan bisa juga diolah lagi menjadi makanan ayam anda. Jadi, semuanya bersirkulasi, ngak ada yang merepotkan kita. 
Jadi, kita bisa punya sumber makanan alternatif dari cacing yang kita dapat dari sekitar tanaman kita. 

Nah, perlu juga saya sampaikan bahwa  beternak ini bagi kita yang punya keterbatasan lahan ini cukup ideal, ya.

Dan, kita juga harus menganggap bahwa beternak itu adalah bagian dari entertainment sehingga kita merasa tidak terbebani. 
Mungkin, dengan sepenuh ekor induk ayam, ayam betina,  dan juga dua ekor jantan, kalau anda memberi makan ini tiap hari, produksi telurnya seperti berkesinambungan dan anda tidak perlu harus beli lagi telur di tempat lain, tapi anda bisa produksi telurnya saja. 
Nah, kelebihan lain bahwa kalau anda ingin 
membandingkan ayam yang makan makanan ini, yang seperti yang saya olah ini, anda bisa membeli dua ekor ayam potong, yang beratnya sekitar satu atau dua kilogram. 
Kemudian anda pelihara beberapa lagi, beberapa minggu dan memberi makanan seperti yang ini, makanan yang saya buat ini, maka anda akan merasakan perbedaan yang signifikan antara ayam potong itu, yang tidak diberi pakan ini dengan ayam yang sudah diberi pakan ini. 
Saya pikir, demikian penjelasan saya yang singkat  ini. Sampai jumpa pada edisi mendatang, terimakasih.

Rabu, 16 Desember 2020

Manfaatkan Bubur Nasi untuk Pakan Ayam dan Pupuk


Video Transcript:

Manfaatkan Bubur Nasi untuk Pakan Ayam & Pupuk
________________________

Selamat sore kawan kawan di manapun anda berada, sore hari ini saya ingin berbagi cerita membuat pakan dari dedak dan juga dari bubur nasi yang sudah direbus.

Berikut bahan lainnya, nanti akan saya perlihatkan satu demi satu.

Tapi, sebelumnya, saya ingin menunjukan contoh pakan yang saya buat seperti yang ada di drum plastik ini. Ini drum, drum kecil, inilah pakan. 

Pakan ini nanti akan saya fermentasi, lalu setelah satu kali dua puluh empat jam atau lebih, saya akan memberi makan ayam. 

Hanya saja, kalau kita tidak ingin memberi makan ayam, kita bisa gunakan untuk pupuk dengan ukuran satu genggam ini dimasukan ke air sepuluh liter.

Nanti, anda boleh menyiram tanaman anda. Setelah anda menyiram, beberapa minggu kemudian anda akan menyaksikan sendiri tanaman anda makin segar.

Kemudian, anda akan melihat banyak cacing di sekitar tanaman anda, bisa anda korek-korek di situ. Itulah salah satu kegunaan pakan ini kalau kita tak ingin menjadikan makanan ayam.

Lalu, kalau kita juga tidak punya ember atau drum plastik, kita juga bisa vakum atau fermentasi di tempat seperti ini, kantong plastik yang kecil-kecil, kita bisa buat sesuai kebutuhan kita.

Walaupun sedikit, kalau kita ingin mencobanya, tidak mengapa. Nanti, setelah kita masukan ke drum, kita bisa menutupnya, seperti ini tutupnya, ada gelang logam untuk pres sehingga dia tidak bocor.

Nah, mari kita mulai. Ini, kami gunakan mangkok untuk menakar. Saya sudah menakar sekitar sembilan, sembilan mangkok. Setelah itu, saya akan masukan bubur.

Bubur ini tiga mangkok, artinya satu banding tiga. Jika anda ingin lebih, bisa empat gayung, boleh, atau kurang pun tidak apa-apa. Setelah itu, kita aduk.

Kita juga harus menabur beras segenggam. Ini prosesnya. Memang demikian. Saya tidak banyak menjelaskan soal manfaat beras ini.

Tapi, inilah prosesnya. Setelah itu, saya taburkan gula sekitar dua sendok. Kemudian juga, kalau kita punya ampas ikan, seperti ini, kita bisa mencampur.

Kita boleh mencampur dua atau tiga genggam, tidak masalah. Ini, ampas ikan, saya beli satu kilo dua ribu rupiah.

Kalau kita tidak punya ampas ikan, kita bisa beli tepung ikan, cuma tepung ikan lebih mahal.

Kemudian, kalau kita ingin menggunakan pakan itu untuk anak ayam, kita boleh menggunakan jagung yang kecil, gilingan agak halus.

Kita boleh memberi tiga atau sepuluh genggam, tidak apa-apa, tergantung selera kita. Kita bebas berimprovisasi membuat pakan ini.

Bahkan, kalau kita hanya ingin memberi pakan ini untuk ayam dewasa, kita bisa manfaatkan jagung pecahan besar, ini anda boleh menaruh berapa saja.

Tapi pada dasarnya kita menginginkan pakan yang benar-benar berkualitas, ekonomis, sehat, tahan lama dan ramah lingkungan.

Pakan ini, setelah anda fermentasi atau vakum, wanginya berubah menjadi makin harum. Setelah dicampur-campur, bisa anda masukan ke tong yang besar ini.

Nah, kalau kita ingin beternak, memang kadang kita dihadapkan dengan pertanyaan, apakah yang kita utamakan telur ayam dan kita tetaskan menjadi anak ayam atau makanan yang kita utamakan ?

Kalau menurut saya, ada baiknya kita stock dulu makanan kita sebanyak-banyaknya, lalu kita rencanakan berapa ekor yang mau kita piara.

Anggap saja drum plastik ini sebagai bank pakan kita atau feeding bank, lalu kalau kita hanya punya lima ekor, mungkin butuh sekitar tiga bulan pakan akan habis.

Nah, saya ingin tambahkan bahwa pakan ini, kalau meracik sedemikian ini, yang wajib ada adalah dedak, kemudian bubur.

Fungsi bubur sebagai perekat, pelembut, dan juga mengharumkan, dan memang menjadi lebih gurih bagi ayam karena dari respon dan reaksinya makan makanan ini.

Tanpa menggunakan bubur, kemungkinan untuk tidak diminati ayam cukup tinggi, karena saya sudah mencoba meracik pakan ini beberapa tahun yang lalu, dan itu selalu gagal karena saya tidak menggunakan bubur. Padahal, saya sudah mencoba menggunakan tepung terigu, tepung beras dan tepung lainnya itu juga tidak terlalu menolong.

Setelah saya melihat ada nasi sisa, dari pada langsung diberikan kepada ayam itu kurang sehat, saya membuatnya menjadi bubur, dan langsung saya coba menggunakan, ternyata hasil sangat bagus.

Saya juga ingin mengatakan bahwa pakan ini relatif murah jika dibandingkan dengan pakan instan produksi pabrik yang dijual di toko pakan.

Di toko pakan itu, harga termurah delapan ribu rupiah sekilo, sementara tertinggi sebelas ribu. Dengan kita mengolah seperti ini, kita bisa menekan biayanya sampai dibawah lima ribu rupiah.

Dan kalau kita mau memaksa, cukup lima ribu, jangan sampai lebih. Banyak bahan-bahan yang bisa anda menggunakan untuk mencampur ke pakan ini pada saat anda mengolah.

Seperti tepung kacang, tepung kedelai, atau kacang dan kedelai yang sudah tidak bisa kita gunakan, atau juga makanan yang tidak layak dikonsumsi, seperti mie instan, boleh dicampur di sini.

Kegunaan lain pakan ini untuk pupuk tanaman. Tanah anda yang tergolong rusak sekalipun, tanah kering tergolong tanah mati, keras, setelah beberapa pekan anda menyiram tanah-tanah ini akan kembali lembut.

Dan pada tanah-tanah itupun anda akan melihat banyak sekali cacing tanah. Mereka akan tambah banyak sebab setiap hari kalau anda gunakan berarti anda sudah memberi cacing anda makan.

Jadi, fungsinya bukan cuma sebagai pupuk saja, untuk makanan cacing. Dengan adanya cacing, ini membuktikan bahwa tanah anda memang bagus sekali untuk tanaman itu setelah anda menyiramnya.

Saya kira yang lain akan saya jelaskan, anda juga bisa menggunakan tepung kasar dari batang pisang.

Tapi, nanti dalam edisi berikut, saya akan berusaha untuk menjelaskan bagaimana cara mengolah batang pisang menjadi tepung yang digunakan untuk pakan ayam. Sekian dan terimakasih. (Larikata)